Surabaya – Suasana riuh dan penuh semangat kembali menyelimuti kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) selama tiga hari berturut-turut. Pada tanggal 4, 5, dan 6 Oktober 2024, GameJam internal PENS yang digelar oleh asisten laboratorium dan Badan Semi Otonom (BSO) Program Studi Teknologi Game, menghadirkan tantangan dan kolaborasi yang tak terlupakan bagi para mahasiswa.

GameJam internal ini adalah hackathon pembuatan game, di mana para peserta ditantang untuk merampungkan sebuah game dalam waktu 72 jam. Mereka dibagi ke dalam tim secara acak, menggabungkan mahasiswa baru semester 1, para asisten lab, serta mahasiswa tingkat atas dari Program Studi Teknologi Game PENS. Bukan hanya soal kemampuan teknis, kegiatan ini juga menekankan kolaborasi lintas generasi, memberikan kesempatan bagi peserta untuk saling belajar dan bekerja sama.

Peserta GameJam ini melibatkan mahasiswa baru dari semester pertama Program Studi Teknologi Game, asisten laboratorium, serta mahasiswa tingkat lanjut. Dengan demikian, acara ini menjadi ajang pertemuan berbagai tingkat keahlian dan pengalaman, memperkaya dinamika tim yang terlibat.

GameJam berlangsung di kampus PENS, menjadi titik temu kreatif bagi para calon pengembang game masa depan. Kampus yang terkenal dengan inovasi teknologi ini kembali membuktikan perannya sebagai inkubator talenta muda.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari, yaitu Jumat, Sabtu, dan Minggu, mulai dari 4 hingga 6 Oktober 2024. Dalam kurun waktu tersebut, para peserta harus bekerja untuk menyelesaikan proyek game mereka.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar perlombaan, namun juga sarana untuk mengasah kemampuan teknis mahasiswa, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia pengembangan game. Di sisi lain, GameJam juga menjadi wadah bagi kolaborasi dan pertukaran ide, menciptakan peluang kerja sama jangka panjang di antara mahasiswa Teknologi Game.

Dengan format hackathon, setiap tim bekerja secara intensif untuk menyusun ide, merancang, dan membangun game. Waktu yang terbatas menguji ketangguhan mental dan keterampilan teknis peserta, namun justru di sinilah letak tantangannya. Mereka belajar berpikir cepat, mengambil keputusan strategis, dan bekerja efektif di bawah tekanan waktu.

“Bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang bagaimana mereka bekerja dalam tim dan menghadapi tekanan,” ujar salah satu asisten lab yang terlibat sebagai mentor. “Ini adalah kesempatan emas untuk belajar lebih dari sekadar teori.”

Tak pelak, GameJam internal ini menjadi pengalaman berharga yang bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga membangun jejaring kolaboratif yang akan berguna bagi masa depan industri game di Indonesia.